Ternyata cerita berubah drastis kala dia dititipkan bundanya di rumah pakdhenya yang merupakan seorang dosen di sebuah Universitas Negeri ternama di Kota Yogyakarta. Di sanalah dia menemukan hidupnya, hanya dengan sebuah kebiasaan yang sengaja diterapkan dari pakdhenya kepada dirinya, yaitu Wajib Sholat Subuh Berjamaah di masjid, kemudian setelah itu mencuci mobil yang dimiliki oleh pakdhenya. Berjalannya waktu suatu pagi saat dia mencuci ternyata ada seseorang yang mengamati kebiasaannya tersebut dan akhirnya terlibat sebuah percakapan diantara keduanya. Mas, Anda itu buta tapi semangat ibadah dan bekerja Anda luar biasa.
Mulai saat itulah dia menjadi pribadi yang luar biasa, seorang pemberi semangat dengan khutbah-khutbahnya yang simple namun dahsyat mampu merubah mindset anak-anak panti tuna netra menjadi lebih semangat.
Masih ingat petuah darinya yang diberikan kepada saya,”,…mas tahu cacing? Cacing itu buta, gak punya kaki, gak punya tangan… tapi karena cacing itulah kesejukan dunia terjaga, kehidupan begitu indah karena dia menyuburkan pepohonan, menjadikan tanaman hidup dan akhirnya hijau di bumi menjadi sebuah lambang kehidupan dunia.”.
Andai saja kita tahu bahwasanya Allah SWT memberikan kita potensi yang teramat luar biasa, cacing dengan segala kerendahan dan kekurangan mampu menjadi hewan bermanfaat bagi keberlangsungan dunia, apakah kita akan kalah dengan mereka? Inilah saatnya membuktikan tiada ujian dan cobaan yang tak bisa untuk kita kalahkan. Karena Allah SWT sudah menjanjikan setelah datang kesulitan akan hadir kemudahan. Semoga Allah memberkahi setiap desah nafas kita dengan sebuah keberkahan kemampuan untuk peka, peduli, berbuat dan berjuang bagi sesama, bagi negara bagi Islam yang mulia. Insya Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ditunggu komentarnya ya sobat... kalo belum punya blog, isi dengan nama sobat saja... URL nya bisa dikosongkan.. thank...