Laman

Minggu, 30 Oktober 2011

Amal-amal Utama di Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Sesunguhnya mendapati sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah ini merupakan nikmat yang agung dari Allah untuk hamba-Nya. Karena dia mendapatkan musim ketaatan yang membantunya untuk mendapatkan pahala dan ampunan. Karenanya bagi seorang muslim hendaknya menyadari nikmat ini dan mensyukurinya. Caranya, bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan dan memperbanyaknya daripada hari-hari sebelumnya. Seperti inilah ihwal para salaf dalam memanfaatkan sepuluh hari pertama Dzilhijjah.

Abu Utsman al-Nahdi rahimahullaah berkata, “Mereka (para salaf) mengagungkan tiga sepuluh hari: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah, dan sepuluh hari pertama dari bulan Muharram.” (Lathaif al-Ma’arif: 39)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Bukhari, Abu Daud, Ibnu Majah, al-Tirmidzi dan lainnya).

Hadits di atas menunjukkan bahwa amal shalih pada hari-hari ini lebih dicintai oleh Allah daripada dilaksanakan pada selainnya. Hal ini juga menunjukkan keutamaan amal shalih di dalamnya dan pahalanya yang besar. Seluruh amal shalih dilipatgandakan pahalanya tanpa terkecuali.

Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada satu amalan yang lebih mulia di sisi Allah 'Azza wa Jalla dan lebih besar pahalanya daripada kebaikan yang dilakukan pada sepuluh Adha (dalam satu riwayat; Dzulhijjah).” Dikatakan, “Tidak pula jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Darimi dengan isnad yang hasan dan disebutkan oleh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil: 3/398)

Di antara amal-amal ibadah dan ketaatan utama yang disyariatkan pada sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah ini adalah:

1. Melaksanakan haji dan umrah

Berhaji dan umrah di Baitullah al-Haram merupakan amal ibadah paling utama pada hari-hari ini. Maka siapa yang diberi taufik oleh Allah untuk melaksanakannya sesuai dengan ketentuan syariat, maka dia mendapatkan janji –Insya Allah- dari sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam,

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

“Umrah satu kepada umrah lainnya merupakan kafarah bagi dosa di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Berpuasa pada hari-hari tersebut atau sebagiannya, khususnya pada hari ‘Arafah

Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam sangat menganjurkan untuk beramal shalih pada sepuluh hari ini, dan puasa salah satu dari amal-amal shalih tersebut. Terlebih lagi, Allah Ta’ala telah memilih puasa untuk diri-Nya sebagaimana terdapat dalam hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Semua amal anak Adam untuk dirinya kecuali puasa, sungguh puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. al-Bukhari no. 1805)

Khususnya berpuasa tanggal 9 Dzulhijjah, karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam senantiasa mengerjakannya. Dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, dari sebagian istri Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْنِ

“Adalah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam melaksanakan puasa 9 Dzulhijjah, hari ‘Asyura, dan tiga hari setiap bulan serta senin pertama dari setiap bulan dan dua hari Kamis.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Shahih Abi Dawud: 2/462)

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah akan menghapuskan (dosa) setahun yang telah lalu dan setahun sesudahnya.” (HR. Muslim)

3. Bertakbir dan berdzikir pada hari-hari tersebut

Disunnahkan membaca takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih selama sepuluh hari tersebut. Dan disunnahkan mengeraskannya di masjid-masjid, rumah-rumah, dan di jalan-jalan. Dan setiap tempat yang dibolehkan untuk dzikrullah disunnahkan untuk menampakkan ibadah dan memperlihatkan pengagungan terhadap Allah Ta’ala. Kaum laki-laki mengeraskannya sementara kaum wanita melirihkannya.

Allah Ta’ala berfirman,

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.”  (QS. Al-Hajj: 28) 

Menurut Juhmur ulama, makna al-ayyam al-ma’lumat adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sebagaimana yang diriwatkan dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma, “Al-Ayyam al-Ma’lumat: Hari sepuluh."

Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallaahu 'anha,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya.” (HR. Ahmad 7/224, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan isnadnya).

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, rahimahullaah, meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan:

الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر ولله الحمد

"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah". Dan masih ada lagi bentuk takbir yang lainnya.

Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor). Hal ini tidak pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a, kecuali karena tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain. Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah, seperti : takbir, tasbih dan do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.

4. Bertaubat serta meninggalkan berbagai kemaksiatan dan dosa

Harapannya, semoga amal-amal tadi mendatangkan ampunan dan rahmat. Karena sesungguhnya kemaksiatan menjadi sebab jauhnya seseorang dari Allah dan tidak mendapat rahmat-Nya. Sebaliknya, ketaatan menjadi sebab dekatnya dengan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah cemburu, dan kecemburuan Allah, kalau seseorang melanggar apa-apa yang Dia haramkan.” (Muttafaq ‘alaih)

5. Memperbanyak amal-amal shalih seperti shalat, shadaqah, berjihad, membaca Al-Qur’an, beramar ma’ruf dan nahi munkar serta amal-amal shalih lainnya

Dan amal-amal shalih tersebut yang dilaksanakan pada hari-hari ini akan dilipatgandakan pahalanya. Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Bukhari, Abu Daud, dan Ibnu Majah).

Sebenarnya, seluruh amal shalih dicintai oleh Allah. Namun, apabila dilaksanakan pada hari-hari sepuluh pertama Dzulhijjah akan lebih dicintai. Maknanya, pahalanya juga lebih besar dan dilipatgandakan bila dibandingkan pada hari-hari lainnya.

6. Disyariatkan melaksanakan ‘udhiyyah (penyembelihan hewan kurban) pada hari nahar (tanggal 10 Dzulhijjah) yang diikuti tiga hari sesudahnya, yakni Ayyam Tasyriq

Menyembelih hewan kurban merupakan sunnah Nabi Ibrahim 'alaihis salam, yaitu ketika Allah menebus putranya –Ismail- dengan hewan sembelihan yang gemuk. Juga terdapat riwayat yang shahih bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam telah berkurban dengan dua ekor domba yang putih dan bertanduk. Beliau menyembelih sendiri kedua domba tersebut dengan tangannya. Beliau menyebut nama Allah dan bertakbir serta meletakkan kakinya di atas sisi kaki depan domba tersebut,” (Muttafaq ‘Alaih)

Allah menyebutkan bahwa menyembelih hewan qurban termasuk bagian dari syi'ar Islam yang harus diagungkan oleh setiap muslim.

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur." (QS. Al-Hajj: 36)

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Hajj: 37)

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

"Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati." (QS. Al-Hajj: 37)

Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda tentang keutamaannya,

مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ

"Tidak ada satu amalan yang dikerjakan anak Adam pada hari nahar (hari penyembelihan) yang lebih dicintai oleh Alah 'Azza wa Jalla daripada mengalirkan darah. Sungguh dia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, kuku dan rambutnya. Sesunggunya darahnya akan sampai kepada Allah 'Azza wa Jalla sebelum jatuh ke tanah… ” (HR. Ibnu Majah dan al-Tirmidzi, beliau menghassankannya)

7. Dilarang mencabut atau memotong rambut dan kuku bagi orang yang hendak berqurban

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah radhiyallhu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ

"Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berqurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya." Dalam riwayat lain: "Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berqurban."

Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan qurbannya. Firman Allah.

وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّه

"..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan..." (QS. Al-Baqarah: 196).

Larangan ini, menurut zahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berqurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berqurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

8. Melaksanakan shalat Iedul Adha dan mendengarkan khutbahnya

Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti; nyanyi-nyanyian, berjudi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Kemungkaran-kemungkaran ini akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari. Wallahu a’lam

Sumber www.voa-islam.com
Read More..

Rabu, 12 Oktober 2011

Pelajaran Berharga Dari Seorang Tuna Netra

Ini adalah kisah dua orang pria yang sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita penyakit yang mengharuskannya duduk dekat jendela disamping tempat tidurnya selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya dan untuk menormalkan jantungnya karena denyutnya sangat lemah.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring. Pria ini sering uring-uringan, bahkan tak jarang membentak anggota keluarga yang menjaga dan perawat yang memeriksanya. Tak jarang pula pria yang satu ini berteriak di malam hari (mungkin karena kesakitan) sehingga mengganggu pasien yang lainnya.

Suatu hari di sore yang cerah, seperti biasa pria yang berada dekat jendela ini duduk sambil melihat keluar jendela.

Sambil tersenyum dan dengan wajah gembira dia menggumam, "Senang sekali ya seandainya aku bisa berjalan-jalan setiap sore di taman itu, tentunya aku tidak ingin kembali di tempat ini lagi." gumamnya sambil tetap terlihat tersenyum.

Melihat hal itu pria satunya yang berada di sebelah tempat tidurnya berkata dengan rasa penasaran, "Apa yang kau lihat di luar sana, kawan?"

"Sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah." jelas pria yang duduk

Setiap sore ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria yang hanya bisa berbaring merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan begitu detil sehingga membuat pria yang berbaring membayangkan semua keindahan pemandangan itu.

Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya pun semakin bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas.

Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, seorang perawat mendapati pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya.

Pria yang kedua merasa begitu kehilangan seorang teman yang mengisi hari-harinya. Begitu penasarannya dengan apa yang diceritakan oleh sang kawan hingga ia meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu.

Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu.

Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah . . . Tembok Kosong!!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.

Dari perawat itulah dia menyadari bahwa rekannya yang sudah meninggal ternyata seorang Tuna Netra yang terserang penyakit parah dan kronis


Hikmah :

Kata yang penuh semangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita.

Menyampaikan setiap ujaran dengan santun, akan selalu lebih baik daripada menyampaikannya dengan ketus, gerutu, atau dengan kesal.

Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

Sumber situslakalaka.blogspot.com
Read More..

Sebuah Kisah Inspiratif, Pengorbanan Seorang Ayah yang Bisu dan Tuli Kepada Anak Perempuannya

Sebuah kisah yang mungkin dapat sejenak mengingatkan kita akan besarnya cinta orang tua kepada anaknya, walaupun mungkin kita sebagai anak sering lupa dengan keadaan orang tua kita sekarang yang sejak dahulu telah mengorbankan segalanya, untuk membuat kita selalu tersenyum dan bahagia.

Read More..

Kata-Kata Bijak Dari Nabi Muhammad SAW dan Para Khalifah

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia.
Makanlah Sebelum Lapar dan Berhentilah Sebelum Kenyang. 
Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.
Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian.
Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.
Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.
Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.
Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.
Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.
Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya.
Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.
Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.
Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat.
Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.
Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.
Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.
Jika seseorang tidak mencintai anda janganlah dia anda benci, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.
Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.
Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.
Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.
Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.
Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.
Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.
Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.
Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.
Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hati kepada manusia dan takut kepada Tuhan.
Read More..

Lucu, Beginilah Jadinya Jika Hewan Peliharaan Diajak Ngebut

Bagi kalian yang suka dengan hewan peliharaan, pasti sesekali pernah mengajak hewan peliharaan Anda untuk berjalan-jalan untuk sekedar menghabiskan waktu bersama.

Nah bagi yang memiliki anjing, pernahkah kalian mengajak anjing kalian berjalan-jalan dengan mobil namun dengan kecepatan tinggi.

Read More..

Selasa, 11 Oktober 2011

First Step To Your Success

Semua orang memiliki kekuatannya masing-masing, tapi apakah semua orang menyadarinya? jawabnya Tidak.
Semua orang punya mimpi, tapi apakah semua orang sudah berusaha mewujudkannya? jawabnya Tidak.
Semua orang ingin sukses, tapi apakah semua orang sudah mencoba untuk melangkah menuju ke sana? jawabnya Tidak

Tidak ada orang yang menyangka Gunung Everest mampu didaki sampai Edmund Hillary melakukannya.
Tidak ada orang yang menyangka manusia bisa terbang sampai Orville dan Wilbur Wright menemukan alat yang disebut pesawat. 

Dan Briptu Norman tidak akan terkenal seperti sekarang apabila ia tidak mem-posting videonya di Youtube. Semua itu berawal dari mimpi.

Apakah faktor yang paling sering menghalangi seseorang untuk meraih mimpinya? Mengambil langkah pertama. Begitu beratnya mengambil langkah pertama sampai-sampai mereka membuat mental block dengan membatasi sendiri kemampuannya. Pernyataan seperti:

1. Aku menunggu saat yang tepat untuk mulai melangkah.
2. Aku menunggu sampai aku sudah memiliki skill yang baik.
3. Aku tidak tahu harus mulai dari mana.
4. Aku tidak akan mampu, itu terlalu sulit untukku.

Adalah contoh-contoh pernyataan yang menghalangi seseorang dalam melangkah. Padahal faktanya adalah:

1. Waktu tidak akan pernah tepat karena apabila kamu membiasakan diri untuk selalu menunggu, kamu akan selalu menemukan alasan yang menghalangi kamu untuk melangkah.

2. Skill yang baik didapat justru dapat kita pelajari lebih banyak saat kita melangkah. Seperti kata pepatah, experience is the best teacher. Apakah kamu bisa pintar bermain alat musik hanya dengan membaca buku? Tidak, kan?

3. Kamu bisa mulai melangkah dengan mencari informasi, melakukan riset dan kemudian mulai menyusun rencana. Ya, langkah terbaik untuk memulai sesuatu adalah merencanakan dan mulai melakukan rencana itu satu per satu. Don’t be confused!

4. Anggapan ‘aku tidak mampu’ adalah mental block yang harus kamu singkirkan karena berpikir tentang kegagalan akan SANGAT membatasi kreativitasmu.

Satu hal yang kamu harus sadari adalah semua orang yang melakukan sesuatu untuk pertama kali pasti akan kesulitan. Tetapi dari kesulitan itulah kamu dapat belajar banyak. Orang yang kesulitan tapi berjuang untuk mengatasinya akan menjadi orang yang kreatif.

Kesimpulan dari 4 poin di atas adalah, kamu harus mulai melangkah sekarang. Jangan malah terjebak dalam mimpimu sendiri. Bagaimana cara untuk mengambil langkah pertama untuk menggapai mimpimu?

1. Buatlah rencana dan persiapan untuk menggapai mimpimu
Perencanaan dan persiapan yang baik akan sangat membantu perjalananmu. Apakah kamu mampu mendaki gunung Everest hanya dengan membawa sepotong roti? By failing to prepare, you’re preparing to fail.

2. Lakukan sekarang
Take one step at a time. Walaupun mimpimu sangat besar, lebih baik kamu mewujudkan hal-hal yang kecil terlebih dahulu supaya kamu tidak kewalahan. Karena ini adalah pengalaman pertamamu, kamu pasti akan menemukan banyak kesulitan dan melakukan kesalahan. Belajarlah dari kesalahanmu itu.

3. Lakukan dengan benar
Setelah kamu mempelajari kesalahanmu, maka kamu harus memperbaikinya dengan melakukannya dengan benar.

4. Lakukan dengan lebih baik lagi
Ketika kamu mampu melakukan dengan benar, maka langkah berikutnya adalah meningkatkan kualitas dan berinovasi untuk membuat sesuatu yang lebih baik.

Apabila kamu sudah melakukan ke-4 hal di atas, maka kamu baru saja mengambil langkah pertama, langkah selanjutnya pasti akan lebih mudah dan kamu-pun sudah berada di jalur yang tepat menuju kesuksesan. Ingat! Do it first, do it right, do it better.

“A journey of a thousand miles begins with a single step” – Lao Tzu

Sumber : www.thibbunnabawiyah.com
Read More..

Rabu, 05 Oktober 2011

Rahasia Sedekah

Rahasia sedekah sudah dijelaskan oleh nabi Muhammad saw, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Quran, jauh sebelum literatur-literatur lainnya memberikan keterangan mengenai rahasia yang terkandung di balik praktik sedekah.

Adalah ustadz Yusuf Mansyur yang memopulerkan bahasan mengenai rahasia sedekah ini dalam ceramah-ceramah yang diberikannya kepada masyarakat, bahkan buku mengenai rahasia sedekah sudah bisa kita temukan di toko buku.

Lantas, apa saja rahasia yang terkandung di balik sedekah ini? Beberapa di antaranya adalah:

A. Rahasia sedekah: Kematian
Rasulullah saw bersabda:

"Sedekah dapat menolak kematian yang buruk." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:

Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam `alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: `Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: "Demikian juga jawabanku." Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: "Letakkan kayu bakarmu." Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: "Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia." Selanjutnya beliau bersabda: "Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

B. Rahasia sedekah: Bertambahnya rezeki
Rasulullah saw bersabda:

"Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

C. Rahasia sedekah: Bahaya
Rasulullah saw bersabda:

"Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala." (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)

D. Rahasia sedekah: Keimanan
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:

"Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya." (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

E. Rahasia sedekah: Perang Uhud
Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman:

"Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud." (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)

F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:

"Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan turun dari langit ke bumi pada hari itu." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)

G. Rahasia sedekah: Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):

"Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah)." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:

"Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat "Al-Su'ud" (bulan berada di manazil Al-Su'ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su'ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: "Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: "Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum." (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)

I. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:

"Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur." (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)

J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib (sa):

"Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma'ruf (kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…" (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)

K. Sedekah itu mensucikan jiwa
Allah Ta`ala berfirman:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(QS At-Taubah: 103)

Matematika Dasar Sedekah
Menurut Yusuf Mansyur, seorang ustadz yang memopulerkan bahasan rahasia sedekah, sedekah mempunyai perhitungan matematisnya sendiri, seperti yang diuraikan sebagai berikut:

Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?

10 – 1 = 19

Ya, di sana kita akan melihat keganjilan hitungan matematis. Sebuah pengurangan yang justru menghasilkan penambahan. Kenapa begitu? Kenapa bukan 10-1 = 9? Inilah matematika sedekah, kita memberi dari apa yang kita punya, dan Allah akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, diambil dari Quran Surat Al-An`am ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10X lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (sedekah), bahkan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga 700X lipat.

Sebelumnya, kita sudah mengetahui, bahwa:

10 - 1 = 19

Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:

10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100

Sedekah 2.5 % Tidaklah Cukup

Dengan infak 2,5% yang biasa kita berikan, jika kita telaah lebih jauh ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.

Misalnya, seorang karyawan yang mempunya gaji 1 juta. Dia punya pengeluaran rutin 2 juta, kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1 juta itu. Maka perhitungannya adalah: 2,5% dari 1.000.000 = 25.000. Maka yang tercatat: 1.000.000 – 25.000 = 975.000.

Angka 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dikeluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000.

Jadi, "hasil akhir" dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1 juta, hanya Rp. 1.225.000,-. Angka ini masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar 2 juta. Jadi, jika dia sedekahnya 2,5%, dia harus mencari sisa Rp. 775.000 untuk menutupi kebutuhannya.

Maka sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Hasilnya akan lebih besar bila sedekah 10%.
perhitungannya adalah: 10% dari 1.000.000 = 100.000. Maka yang tercatat : 1.000.000 – 100.000 = 900.000.

Ingatlah, angka 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000.

Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah penghasilannya mendekati angka pengeluaran yang 2 juta. Dia hanya butuh 100 ribu tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkannya.

Katakanlah kepada hamba-hambaku yang telah beriman: Hendaklah mereka mendirikan Shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-teranganan sebelum datang hari ( kiamat ) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (QS Ibrahim: 31)


(Dihimpun dari berbagai sumber) Read More..

5 Cara Menghilangkan Gigi Kuning

Senyum bisa membuat seseorang terlihat lebih menarik dan bersahabat. Ditambah lagi dengan gigi yang sehat dan putih berkilau, senyum Anda akan terlihat semakin indah.Tapi jika gigi terlihat kuning atau bahkan kecoklatan, wah, bisa merusak keindahan senyum.

Agar keindahan senyum Anda tidak dirusak oleh gigi yang kekuningan, lakukan hal-hal berikut ini.

1. Hindari rokok

Rokok serta produk lain yang mengandung tembakau dan zat nikotin dapat menghasilkan perubahan warna pada gigi. Merokok atau mengunyah permen karet nikotin (biasanya dikonsumsi orang-orang yang akan berhenti merokok) dapat mengubah warna gigi menjadi kuning, bahkan jika dilakukan dalam waktu yang lama dapat membuat gigi menjadi kecoklatan.

2. Menggosok gigi

Menggosok gigi dua kali sehari –setelah makan dan sebelum tidur- terbukti ampuh menjaga kesehatan gigi, termasuk mempertahankan warna putih alami pada gigi. Selain itu, biasakan untuk menggosok gigi setelah mengonsumsi kudapan yang dapat membuat gigi menguning, seperti kopi.

3. Konsultasi pada dokter gigi

Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi setidaknya dua kali setahun dapat mencegah kerusakan yang lebih parah. Begitu juga jika Anda akan menggunakan alat atau metode pemutih gigi, lebih baik konsultasikan terlebih dulu untuk memeriksakan keamanan dan mengurangi resikonya.

4. Pilih produk perawatan gigi yang aman

Bahkan pasta gigi dan obat kumur juga dapat merusak tampilan gigi Anda. Perubahan warna gigi bisa disebabkan karena terlalu banyak menggunakan mouthwash yang mengandung zat-zat berbahaya, seperti chlorhexidine atau cetylpyridinium chloride. Begitu juga jika terlalu banyak menggunakan pasta gigi berfluoride, yang ternyata dapat merusak gigi walau banyak digunakan di berbagai merk pasta gigi.

5. Hindari makanan yang berbahaya bagi gigi

Makanan dan minuman yang berbahaya bagi gigi rupanya mudah ditemukan, bahkan sebagian menjadi konsumsi sehari-hari. Sebaiknya hindari makanan dan minuman ini, atau jang terlalu sering mengkonsumsinya. Berikut ini beberapa contohnya.
- Minuman bersoda
- Kopi
- Wine
- Bir hitam
- Kari
- Saus kedelai
- Buah-buah berjenis berry (blueberry, blackberry, raspberry, anggur, cherry, dsb.)
- Obat-obatan antibiotik
- Suplemen yang mengandung zat besi
- Antihistamine, obat untuk tekanan darah tinggi.

Sumber: zona-gosip.blogspot.com
Read More..

Selasa, 04 Oktober 2011

Menggapai Surga Dengan Segayung Air Wudhu

Oleh: Abu Izzuddin Al-Hazimi

Pendahuluan
Terkadang kita meremehkan amalan kecil karena menganggapnya hanya amal ibadah yang remeh, namun ternyata tanpa kita sadari kita pun tidak mampu melakukan amalan yang besar. Atau tidak jarang kita menganggap sepele dosa kecil, namun kenyataannya, tidak jarang di antara kita justru dengan sangat mudah terjerembab dalam dosa besar karena sikap meremehkan yang kecil tadi.

Berikut adalah hadits-hadits shahih tentang amalan-amalan yang oleh kebanyakan orang dianggap sepele namun karena keimanan dan tauhid yang bersih dari pelakunya serta keyakinan akan janji Allah dan Rasul-Nya, amal yang sepele itu mampu mengantarkannya menggapai jannah (surga). Juga tentang keyakinan para shahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam akan janji beliau dan kecerdasan mereka dengan tidak membuang kesempatan emas untuk menggapai jannah-Nya:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal”. (QS Ali Imron 133 – 136)

Mengapa Engkau Tidak Seperti Wanita Tua Bani Israil Itu?

Imam Hakim meriwayatkan dalam Al Mustadrak dari Abu Musa bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam singgah kepada seorang Badui. Beliau dimuliakan dan disambut dengan baik, maka beliau bersabda kepadanya, "Wahai Badui, katakan keperluanmu." Dia menjawab, "Ya Rasulullah, seekor unta betina dengan pelananya dan domba betina yang diperah oleh keluargaku." Ini diucapkannya dua kali. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata kepadanya, “Mengapa kamu tidak seperti nenek tua Bani Israil?" Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa nenek tua Bani Israil itu?"

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, "Sesungguhnya Musa hendak berjalan membawa Bani Israil, tetapi dia tersesat di jalan. Maka para ulama Bani Israil berkata kepadanya, 'Kami katakan kepadamu bahwa Yusuf mengambil janji-janji Allah atas kami, agar kami tidak pergi dari Mesir sehingga kami memindahkan tulang-tulangnya bersama kami." Musa bertanya, "Siapa di antara kalian yang mengetahui kubur Yusuf ?"

Mereka menjawab, "Yang tahu di mana kuburan Yusuf hanyalah seorang wanita tua Bani Israil." Musa memintanya agar dihadirkan. Musa berkata kepadanya, "Tunjukkan kepadaku di mana kubur Yusuf."

Wanita itu menjawab, "Aku tidak mau hingga aku menemanimu di Surga." Kalimullah Musa tidak menyukai permintaannya, maka dikatakan kepadanya, "Kabulkan permintaannya." Musa pun memberikan apa yang diminta.

Lalu wanita itu mendatangi sebuah danau dan berkata, "Kuraslah airnya." Ketika air telah surut, wanita itu berkata, "Galilah di sini." Begitu mereka menggali, mereka menemukan tulang-tulang Yusuf. Begitu ia diangkat dari tanah, jalanan langsung terlihat nyata seperti cahaya pada siang hari.“ (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam Al Mustadrak (2/624), no. 4088. Beliau berkata, "Hadis ini sanadnya shahih, dan keduanya Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.“)

Penjelasan

Inilah kisah seorang wanita tua dari Bani Israil yang mendapatkan peluang emas. Dia memanfaatkannya bukan untuk mendapatkan harta benda dan kenikmatan dunia, tetapi untuk meraih derajat tinggi di Surga yang penuh dengan kenikmatan. Musa meminta kepadanya supaya menunjukkan kubur Yusuf untuk membawa jasadnya pada waktu dia keluar dari Mesir bersama Bani Israil. Nenek ini menolak, kecuali dengan syarat bahwa dia harus menyertai Musa pada kehidupan akhirat di Surga. Maka Allah memberikan apa yang dimintanya. Seperti inilah ambisi-ambisi tinggi, jiwa yang berhasrat meraih derajat-derajat tinggi.

Beberapa sahabat berambisi untuk meraih derajat tinggi seperti ini, dan di antara mereka adalah Ukasyah bin Mihshan. Dia memohon kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam agar termasuk dalam tujuh puluh ribu golongan manusia terpilih yang masuk Surga tanpa hisab. Wajah mereka seperti wajah rembulan di malam purnama. Mereka tidak buang ari kecil, tidak buang air besar, dan tidak meludah. Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyampaikan kepada Ukasyah bahwa dia adalah satu dari mereka. Termasuk juga Abu Bakar yang berambisi dipanggil dari segala pintu Surga.

Berikut beberapa hadits tentang mereka yang beruntung menggapai jannah (surga) Allah karena keyakinan dan keimanan mereka kepada janji Allah dan Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam:

Jika Kalian Meminta Kepada Allah, Mintalah (surga) Firdaus ..!!!

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَصَامَ رَمَضَانَ ، كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ جَاهَدَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ، أَوْ جَلَسَ فِى أَرْضِهِ الَّتِى وُلِدَ فِيهَا . فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نُبَشِّرُ النَّاسَ . قَالَ: إِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ ، أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ . قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ : وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ

"Barang siapa yang beriman kepada Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan, maka sudah pasti Allah akan memasukkannya kedalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan Allah atau dia hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan.” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya kami sampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?” Beliau bersabda: “Sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat (kedudukan) yang Allah menyediakannya buat para mujahid di jalan Allah dimana jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi. UNTUK ITU BILA KALIAN MINTA KEPADA ALLAH MAKA MINTALAH SURGA FIRDAUS KARENA DIA ADALAH TENGAHNYA SURGA DAN YANG PALING TINGGI. Aku pernah diperlihatkan bahwa di atas Firdaus itu adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah dimana darinya mengalir sungai-sungai surga”. Berkata Muhammad bin Fulaih (salah seorang periwayat hadits ini) dari bapaknya : “Di atasnya adalah singgasanannya Allah Yang Maha Pemurah".” (HR. Bukhari, no. 2581)

Wahai Abu Bakar Semua Pintu Surga Memanggilmu…!!

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ

"Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya (sepasang unta atau kuda) di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya, “Ayah dan ibuku sebagai penebus anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?”. Maka beliau pun menjawab, “Ya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka.” (HR. Bukhari, no. 1897 dan 3666, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).

Engkau Kedahuluan Ukasyah

Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma menuturkan kepada kami hadits dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: “Telah diperlihatkan kepadaku beberapa umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya sekelompok orang, dan seorang Nabi, bersamanya satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada seorangpun yang menyertainya, tiba tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu umatku, tetapi dikatakan kepadaku: bahwa mereka itu adalah Musa dan kaumnya, tiba tiba aku melihat lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya sangat besar. Maka dikatakan kepadaku : “Mereka itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70.000 (tujuh puluh ribu) orang yang masuk sorga tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu, kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya, maka orang orang pun memperbincangkan tentang siapakah mereka itu?”

Ada di antara mereka yang berkata, “Barangkali mereka itu orang orang yang telah menyertai Nabi dalam hidupnya”. Dan ada lagi yang berkata, “Barangkali mereka itu orang orang yang dilahirkan dalam lingkungan Islam hingga tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatupun, dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula”.

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam keluar dan merekapun memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Lalu beliau bersabda, “Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah minta ruqyah, tidak melakukan tathoyyur dan tidak pernah meminta lukanya ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun bertawakkal kepada Rabb mereka”.

Seketika itu Ukasyah bin Mihshan berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, apakah aku termasuk salah satu di antara mereka?”. Beliu pun menjawab, “Ya, engkau termasuk salah satu di antara mereka”. Kemudian seseorang yang lain berdiri juga dan berkata, "Mohonkanlah kepada Allah agar aku juga termasuk golongan mereka." Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab:

سَبَقَكَ عُكَّاشَةُ

“Kamu sudah kedahuluan Ukasyah.” (HR. Bukhori & Muslim)

Menggapai Surga Dengan Segayung Air Wudhu’


Dari Rabi'ah bin Ka'ab al-Aslami, beliau berkata: Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam

كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي سَلْ فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ هُوَ ذَاكَ قَالَ فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Aku pernah bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di suatu malam, lalu aku menyiapkan air wudhu’ dan semua keperluan beliau. Seketika beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Mintalah sesuatu!”.

Aku menjawab, “Aku meminta kepadamu agar kelak bisa menemanimu di Jannah (surga)”. Beliau menjawab, “Ada lagi selain itu ?”. “Itu saja cukup Ya Rasulullah”, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, “Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud.“
(HR. Muslim)

Lihatlah “kecerdasan’ shahabat Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam meminta, ia yakin apapun yang Rasulullah minta kepada Allah pasti akan dikabulkan. Maka saat Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberi kesempatan kepadanya untuk meminta, ia tidak mau kehilangan kesempatan emas seperti si Arab Badui di atas. Rabi’ah bin Ka’ab meminta sesuatu yang tidak ada tandingannya yaitu, MENEMANI RASULULLAH DI JANNAH FIRDAUS.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabulkan permintaan Rabi'ah dan beliau hanya meminta agar Rabi'ah "membantu" agar do'a Rasul terkabulkan dengan memperbanyak sujud (memperbanyak shalat sunnah).

Do’a Agar Dimudahkan Beramal Dengan Amalan (Calon) Penghuni Surga

Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajarkan beliau doa berikut ini:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِى خَيْرًا

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta semua kebaikan kepada-Mu, baik yang segera (dalam waktu dekat) maupun yang akan datang, apa yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan, baik segera (dalam waktu dekat) maupun yang akan datang, apa yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kebaikan yang diminta oleh hamba-Mu dan Nabi-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang minta dihindarkan oleh hamba-Mu dan Nabi-Mu”.

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu surga dan segala hal yang mendekatkan kepadanya baik perkataan maupun perbuatan, dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan segala hal yang mendekatkan kepadanya baik kata maupun perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu agar keputusan yang Engkau tetapkan kepadaku semuanya adalah baik”.
(HR Ibnu Majah dan dinyatakan Shahih oleh Syaikh Al Albani)

Penutup

Sesungguhnya masuk surga merupakan suatu cita-cita dan harapan terbesar dari para sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sehingga setiap ada kesempatan yang berharga mereka memanfaatkannya agar bisa memasukkannya ke dalam surga, salah satunya kesempatan doa mustajab. Seharusnya kita juga begitu. Karena siapa yang dimasukkan surga dan dijauhkan dari neraka sungguh dia telah mendapat keberuntungan yang sebenarnya.

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ

"Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung." (QS. Ali Imran: 185)

Dan perlu kita perhatikan, terkadang amal utama yang menjadi sebab seseorang dirahmati Allah dan dimasukkan surga bukanlah amal yang terlihat besar. Banyak amal-amal yang di mata manusia kecil tapi ternyata di sisi Allah bernilai tinggi dan menjadi sebab Allah merahmatinya. Maka jangan remehkan amal kebaikan sekecil apapun itu, karena boleh jadi amal tersebut menjadi sebab kita mendapat limpahan rahmat. Wallahu Ta'ala A'lam.



Sumber : www.voa-islam.com Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...