Syetan senantiasa berusaha menyesatkan
manusia dari jalan yang benar dan menjerumuskan mereka dalam perbuatan
dosa. Tujuannya, agar syetan memiliki teman sebanyak-banyaknya di
neraka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh
bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan
itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka
yang menyala-nyala." (QS. Faathir: 6)
Salah satu jerat syetan dalam
menyesatkan manusia dan menjerumuskan mereka dalam perbuatan dosa adalah
dengan cara tazyin (menghiasi/memandang baik perbuatan maksiat). Syetan
senantiasa menghiasi perbuatan bejat dan maksiat atas seorang hamba.
Syetan juga menutupi akibat buruknya dan menjadikannya terlihat remeh di
mata pelakunya. Sehingga ia terlena dalam perbuatan buruknya tersebut,
bertambah jauh dari Tuhannya, dan mati dalam kondisi hina.
Cukup banyak ayat yang menjelaskan trik syetan yang satu ini dalam menggelincirkan manusia, diantaranya firman Allah:
وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Dan Syetan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan." (QS. Al-An'am: 43)
Allah Ta'ala berfirman,
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh
sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan
mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku
akan menyesatkan mereka semuanya." (QS. Al-Hijr: 39)
Ibnu Katsir berkata: "Aku jadikan mereka suka dan gemar kepada maksiat, menguatkan dan membantu mereka dengan sungguh-sungguh."
Allah berfirman dalam ayat yang lain,
كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-An'am: 122)
"(Syetan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu." (QS. Al-Taubah: 37)
"Sebenarnya orang-orang kafir itu
dijadikan (oleh setan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya
dari jalan (yang benar)." (QS. Al-Ra'du: 33)
Allah berfirman tentang kisah Ratu Bilqis, "Dan
setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak
dapat petunjuk," (QS. Al-Naml: 34)
Allah berfirman lagi tentang umat terdahulu, "Dan
(juga) kaum Ad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu
(kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan setan
menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia
menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah
orang-orang yang berpandangan tajam." (QS. Al-Ankabut: 38)
Allah berfirman menerangkan tazyin syetan terhadap kafir Quraisy Makkah pada saat perang Badar, "Dan
ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan
mengatakan: "Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadap
kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka
tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan),
setan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas
diri daripada kamu; sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu
sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan
Allah sangat keras siksa-Nya." (QS. Al-Anfal: 48)
Ingat, Syetan Penyesat Tak Bertanggungjawab!
Walaupun syetan yang telah berbuat jahat
terhadap manusia dengan menggoda mereka untuk berbuat maksiat dan
menghiasi perbuatan buruk tersebut, tapi syetan –sebagaimana yang Allah
ceritakan kepada kita dalam Kitab-Nya- tidak mau bertanggungjawab.
Syetan tidak mau ikut menanggung perbuatan buruk tersebut. Syetan
berlepas diri dari para pengikutnya dan siapa yang berhasil disesatkan
olehnya.
Allah Ta'ala berfirman,
كَمَثَلِ
الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ
إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ فَكَانَ
عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ
جَزَاءُ الظَّالِمِينَ
"(Bujukan orang-orang munafik itu
adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia:
"Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:
"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut
kepada Allah Tuhan semesta alam". Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa
sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya.
Demikianlah balasan orang-orang yang lalim." (QS. Al-Hasyar: 16-17)
وَقَالَ
الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ
الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ
مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلَا
تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا
أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ
إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
"Dan berkatalah syaitan tatkala
perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan
bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu
mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan
tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu
dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak
dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang lalim itu mendapat siksaan yang
pedih." (QS. Ibrahim: 22)
Orang Bertakwa Setelah Berbuat Maksiat
Orang beriman yang telah berhasil
digelincirkan syetan dalam perbuatan maksiat dengan fitrahnya yang sehat
akan merasa sangat bersalah, mengakui kejahatannya, dan terbebabi
dengan dosanya. Sehingga ia segera lupa dengan nikmatnya maksiat, ia
tersiksa, dan berharap kalau saja ia tidak terjerumus ke dalamnya.
Penyesalan dan merasa tersiksa sesudah
berbuat dosa akan menjadi sebab Allah menghapuskan dosanya, ini bagian
dari luasnya rahmat Allah Yang Mahapengasih lagi Maha penyayang.
Godaan syetan dan tazyinnya ini akan
menghancurkan manusia yang menurutinya kecuali orang beriman dengan
tulus dan bertakwa dengan sungguh-sungguh. Apabila mereka lalai dan
melanggar batas, mereka segera kembali kepada Allah, menyesal, minta
ampun, dan bertekad tidak akan mengulanginya. Setelah itu mengikutinya
dengan taubat nasuha dan mengerjakan kebaikan yang banyak. Oleh sebab
ini, syetan kembali merana. Apa yang sudah ia usahakan telah hancur
berantakan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada
Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (QS. Al-A'raf: 201)
Sumber : www.voa-islam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ditunggu komentarnya ya sobat... kalo belum punya blog, isi dengan nama sobat saja... URL nya bisa dikosongkan.. thank...