Laman

Selasa, 31 Januari 2012

8 Langkah Mencegah Anak Jadi Durhaka

“Dan Rabb mu telah mewasiatkan hendaknya kamu jangan menyembah kepada selain Dia, dan hendaknya kamu berbuat baik kepada kedua orangtua…” (Al Isra’ : 23).

Hukum ‘Uququl Walidain

‘Uququl walidain adalah perbuatan durhaka atau menyakiti hati orangtua, baik dengan ucapan, atau perbuatan seperti memutus hubungan baik dengannya. Dan perbuatan jahat ini haram hukumnya dan termasuk dosa besar.

Dalil yang menyatakan demikian di antaranya riwayat dari Anas ibnu Malik, ia berkata, “Nabi ditanya tentang dosa dosa besar, beliau menjawab: yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada orangtua.” (Riwayat Bukhari).

Riwayat dari Abdullah ibnu Umar radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga, (dalam redaksi yang lain, Allah tiada akan melihatnya pada hari kiamat), yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya.” (Riwayat An Nasa’i).

Di dalam Al Quran, larangan berbuat durjana kepada orangtua serta perintah agar berbakti kepada keduanya sangatlah banyak. Allah berfirman di dalam surat An Nisa’ ayat 36: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan Nya. Dan hendaklah kalian berbuat baik kepada orangtua…”

Ayat dan Hadits di atas menunjukkan betapa besar bahaya yang ditimbulkan karena mendurhakai orangtua. Yakni tidak dimasukkannya ke dalam surga dan terhalang mendapatkan rahmat Allah ta’ala.

Penyebab ‘Uququl walidain

Adapun penyebab durhaka kepada kedua orang tua boleh jadi karena kesalahan orangtua, atau salah dalam mendidik. Misalnya menyekolahkan anak di pendidikan keduniawian saja, atau di sekolah yang buruk lingkungannya, sehingga perilaku anak menjadi nakal, menjadikan moralnya liar dan ganas.

Penyebab lain adalah dari faktor orangtua yang tidak bisa dijadikan teladan, tidak adil, dan menyia-nyiakannya, seperti tidak mau mengurusinya, berbuat kasar dengan kata kata maupun tindakan, dan sering memarahinya. Selain itu juga kehidupan suami istri yang retak, orangtua yang selalu menjauh dan tidak akrab dengan anak anak, tidak ingin direpotkan anak, memanjakannya secara berlebihan, dan suka menzaliminya.

Sedang bentuk kedurhakaan dari faktor anak penyebabnya antara lain: anak malas belajar tauhid yang benar, enggan shalat di masjid, hobinya bergaul dengan anak anak nakal, dibesarkan di lingkungan yang materialistis dan serba permisif.

Maka tidak heran muncul anak yang dahulunya baik menjadi penentang, yang semula tawadhu’ menjadi beringas.

Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, “Seseorang itu berdasarkan agama temannya, karena itu hendaklah di antara kamu melihat siapa kawannya.” (Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi).

Fenomena ‘Uququl walidain

Terdapat sejumlah indikasi anak durhaka, seperti: selalu menyusahkan orangtua dengan perkataan maupun perbuatan, membentak dan menghardiknya, berkata ‘ah!’ (hufh!), meremehkannya, atau menolak perintahnya. Juga bermuka masam, tidak berkenan menemani atau mengantar orang tua pada saat dibutuhkan, mengejek dan membodoh bodohkan, memperbudak, menghina masakannya, serta tidak mau membantu menyelesaikan pekerjaan dan bebannya.

Selain itu, tidak memperhatikan serta mengabaikan kebutuhannya, tidak memperhatikan nasihatnya, jarang meminta izin jika keluar rumah atau memasuki kamarnya, tidak mengakui sebagai orangtuanya, menyesali terlahirkan darinya. Atau juga melakukan kekejian di hadapannya, mencemarkan nama baik dan kehormatannya, terlalu banyak menuntut di luar kemampuannya, menginginkannya supaya cepat mati agar segera dapat warisannya, dan tidak pernah bersilaturahim, tidak pula mendo’akannya.

Namun tidak semua yang dapat menyakitkan hati orangtua atau menolak perintahnya dinamakan kedurhakaan (‘uququl walidain). Misalnya menolak perintah mereka yang melanggar agama, menolak untuk berbuat musyrik, bid’ah, dan maksiat. Jika ada ayah ibu memerintahkan putrinya untuk menanggalkan jilbab jika ke luar rumah, atau melarang shalat berjamaah, menyuruh membelikan rokok serta melakukan perbuatan mungkar lainnya, maka anak wajib menolaknya dan mendakwahinya dengan baik.

Rasulullah bersabda yang artinya: “Tidak wajib mentaati makhluk yang memerintahkan maksiat kepada Allah.” (Riwayat Ahmad) .

Menghindari ‘Uququl walidain

Anak durhaka bisa jadi berangkat dari orangtua yang durhaka pula alias menyepelekan hak hak anak. Untuk itu, para orangtua sudah sepatutnya melakukan koreksi diri.

Pertama, hendaknya setiap keluarga terutama bapak dan ibu, mendalami akidah dengan benar. Mengamalkan syariat Islam dan menjadikan dirinya teladan yang baik bagi anak anaknya.

Kedua, orangtua hendaknya istiqamah dalam perkataan dan perbuatan. Orangtua bukanlah pembuat hukum, sehingga semaunya sendiri boleh melanggar dan memaksa anak sementara dia sendiri tidak mampu membuktikan apa yang jadi perintahnya.

Ketiga, orang tua hendaknya menjaga lisan dan perbuatannya dari hal yang haram. Berbicara yang baik, penuh dengan kasih sayang kepada anak. Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda; “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata yang baik atau diam.” (Riwayat Muslim) .

Keempat, jika orangtua memperlakukan adil kepada anak, maka akan memberi kesan dan membendungnya dari kekecewaan dan kedurhakaan. Maka hendaknya berbuat adil.

“…Berbuat adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (Al Maidah: 8).

Kelima, selalu menasihati anak sebagaimana yang Allah perintahkan; “Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (At Tahrim [66]: 6).

Keenam, mendidik anak dengan pendidikan tauhid, menasihati mereka agar selalu merasa selalu diawasi Allah Ta’ala. Sebagaimana yang dilakukan Luqman kepada anaknya; “Hai anakku, jika ada perbuatan seberat biji sawi yang berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui.” (Luqman: 16).

Ketujuh, orangtua seharusnya memperhatikan pergaulan anak, lingkungan (bi’ah) yang kondusif memelihara tumbuhnya iman, mengarahkan mereka agar giat belajar, membiasakan berbuat baik, dan menjauhkan permainan yang merusak moral.

Kedelapan, orangtua wajib pula mendoakan anak anaknya agar mendapatkan hidayah, dan senantiasa dijaga dalam kebaikan.

Adalah sebuah kejanggalan, bila ada orang yang lebih dekat dengan sahabat, bergaul mesra dengan kolega, bisa harmonis dalam kerjasama dengan orang lain, namun kurang mesra bahkan jahat dengan orangtua atau anaknya sendiri.

Akhirnya, mari kita berupaya memperbaiki akidah, ibadah, akhlak dan muamalah dalam aktivitas keseharian kita. Semoga kita tidak termasuk bagian dari anak durhaka, atau orangtua yang durhaka, karena menelantarkan hak hak anak.

Sumber http://www.fimadani.com
Read More..

Cara Nabi Membaca Al Qur’an

Nabi Saw selalu membaca al-Qur’an secara tenang, perlahan, dan penuh perenungan sebagaimana perintah Allah.

“Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan.” (Al Isra: 106)

“Dan bacalah al-Qur’an itu secara perlahan lahan.” (Al Muzzammil: 4)

Beliau membaca satu surah secara perlahan seolah lebih panjang daripada surah lain yang lebih panjang. Setiap huruf di akhir ayat. Bila serangkai ayat menyebut surga, beliau berdoa dan menampakkan wajah gembira. Bila menyebut neraka, beliau berdoa memohon perlindungan.

Ummu Salamah melukiskan bahwa bacaan Nabi Saw seperti sedang menafsirkan huruf demi huruf. (HR. Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih, Gharib)

Hafshan meriwayatkan, bila Nabi Saw membaca satu surah secara perlahan seolah lebih panjang daripada surah lain yang lebih panjang. (HR Muslim).

Dalam satu riwayat disebutkan, pernah semalam suntuk beliau hanya mengulang-ulang ayat, “Jika Engkau menyiksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”(Al Maidah: 118)

Hadits ini diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu Majah. Dinilai sahih oleh Hakim dan disepakati oleh Zahabi. Rangkaian sanadnya hasan.

Abu Dzar menceritakan dengan indah peristiwa itu. Suatu malam, kami melaksanakan shalat Isya bersama nabi. Sebentar beliau pulang ke rumah untuk istirahat. Setelah itu, beliau kembali. Abu Dzar mendekat dan berdiri di belakang beliau. Beliau memberi isyarat dengan tangan, lalu Abu Dzar maju berdiri tepat di sisi kanannya. Kemudian Abdullah bin Mas’ud datang, berdiri di belakang Rasulullah dan Abu Dzar. Setelah Nabi memberi isyarat, Ibnu Mas’ud maju berdiri tepat di sisi kirinya.

Nabi berdiri tegak membaca satu ayat, melakukan rukuk dan sujud dengan satu ayat, dan berdoa menggunakan satu ayat lain, hingga subuh menjelang:

“Jika Engkau menyiksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

Setelah subuh lewat Abu Dzar berkata kepada Abdullah bin Mas’ud: “Coba tanyakan kepada Rasulullah, kenapa beliau melakukan itu?”

“Wahai Rasulullah, semalam engkau melaksanakan shalat dan berdoa hanya dengan satu. Bukankah Allah telah mengajarimu al-Qur’an seluruhnya?” tanya Abdullah bin Mas’ud.

Aku berdoa untuk umatku.” tegas beliau. (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Nashr dalam Qiyam Al Lail, 148).

Semoga kita bisa meneladani tata cara shalat dan bacaan Al Qur’an beliau…

Sumber http://www.fimadani.com
Read More..

Hukum Pajak dalam Islam

Akhir-akhir ini, banyak kalangan membicarakan masalah pajak. Hal ini terkait dengan kasus korupsi yang terjadi di lingkungan Direkorat Jenderal Pajak.

Bagaimana sebenarnya hukum pajak dalam kaca mata syariah ?

Read More..

Selasa, 24 Januari 2012

Berapa Gaji Minimal Untuk Menikah ?

Seorang temen pernah bertanya: “Eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp***** bisa ga ya? Cukup ga ya? Hmmm…..

Maka dari pertanyaan itu dibuat survey asal, dan berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit. Sekedar berbagi aja, buat temen2 yang mungkin juga mengalami "Matery after merit phobia syndhrome"..

Daftar anggaran bulanan:
-------------------------------
(asumsi : disusun berdasarkan skala proritas, disusun dengan sangat2 relatif, dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah).

1. Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah Rp. 5.000. Maka makan 3x sehari, kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat pacaran aja), kali 30 hari adalah : Rp. 900.000.

*Tips :
Rajin2 ke kondangan, walimahan, atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya, pasti lebih ngirit.

2. Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak. Maka dana untuk kontrakan sekitar Rp. 500.000/bulan.

*Tips :
Tinggallah di Pondok Mertua Indah. Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada. Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk "makan ati" (^__^)

3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah Rp. 100.000/bulan.

*Tips :
Jangan pake AC, cukup AC (Angin Cendela). Jangan suka main Plestesyen (PS), cukup main monopoli,sudamanda atau gaple, domino ama istri terasa lebih romantis.

4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit rit rit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah Rp. 100.000.

*Tips :
Gunakanlah Bensin campur! (Maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit). Atau ikutlah “Nebeng Fans Club”, dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan.

5. Komunikasi

Dengan asumsi pake CDMA yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasi berdua adalah Rp. 100.000.

*Tips :
Pakelah "FREN" yang lebih murah (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang “Freeen…minjam HP nya dong freen…”)

6. Keperluan Sehari Hari
Seperti sabun,odol,syampu, dll dsb. Dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2 maka alokasi dana untuk ini sebesar Rp.50.000.

*Tips :
Mandi kalo perlu saja. Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali. Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata

7. Kesehatan

Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing (ini penting buat pengantin baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar Rp. 50.000.

*Tips :
Jaga kesehatan. Jangan begadang…kalo tiada artinya…begadang bole saja…asalkan sambil
ronda (halah!!)

8. Entertaiment

Nha ini kalo ada uang lebih aja, bisalaah sekali2 nomat (nonton hemat, bioskop), liat live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2.

Kesimpulan

Jadi, dapat kita simpulkan…
Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah sebesar :

Rp. 1.800.000/ bulan..

(busyeeett dah…masih gede juga ya)

Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah, untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada. Kalopun masih ‘besar pasak daripada tiang’ Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang…ataauu. ..ga usak pake pasak, tapi dipaku aja!

Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda memutuskan untuk menikah
(Serius Mode : On)....

Yaitu, Berkah Menikah..

Selalu, Allah akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoa. Selalu bersukur dan percaya bahwa Allah-lah raja dari segala raja akunting! Ok ??
Read More..

Rahasia Ubun Ubun Dalam Al Qur'an

Gambaran otak manusia bagian depan yang disebut Allah dalam Al Qur’an Al Karim dengan kata nashiyah (ubun-ubun). Al-Qur’an menyifati kata nashiyah dengan kata kadzibah khathi’ah (berdusta lagi durhaka). Allah berfirman, “(Yaitu) ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka.” (Al-‘Alaq: 16). Bagaimana mungkin ubun-ubun disebut berdusta sedangkan ia tidak berbicara? Dan bagaimana mungkin ia disebut durhaka sedangkan ia tidak berbuat salah?

Prof. Muhammad Yusuf Sakr memaparkan bahwa tugas bagian otak yang ada di ubun-ubun manusia adalah mengarahkan perilaku seseorang. “Kalau orang mau berbohong, maka keputusan diambil di frontal lobe yang bertepatan dengan dahi dan ubun-ubunnya. Begitu juga, kalau ia mau berbuat salah, maka keputusan juga terjadi di ubun-ubun.”

Kemudian ia memaparkan masalah ini menurut beberapa pakar ahli. Di antaranya adalah Prof. Keith L More yang menegaskan bahwa ubun-ubun merupakan penanggungjawab atas pertimbangan-pertimbangan tertinggi dan pengarah perilaku manusia. Sementara organ tubuh hanyalah prajurit yang melaksanakan keputusan-keputusan yang diambil di ubun-ubun.

Karena itu, undang-undang di sebagian negara bagian Amerika Serikat menetapkan sanksi gembong penjahat yang merepotkan kepolisian dengan mengangkat bagian depan dari otak (ubun-ubun) karena merupakan pusat kendali dan instruksi, agar penjahat tersebut menjadi seperti anak kecil penurut yang menerima perintah dari siapa saja.

Dengan mempelajari susunan organ bagian atas dahi, maka ditemukan bahwa ia terdiri dari salah satu tulang tengkorak yang disebut frontal bone. Tugas tulang ini adalah melindungi salah satu cuping otak yang disebut frontal lobe. Di dalamnya terdapat sejumlah pusat neorotis yang berbeda dari segi tempat dan fungsinya.

Lapisan depan merupakan bagian terbesar dari frontal lobe, dan tugasnya terkait dengan pembentukan kepribadian individu. Ia dianggap sebagai pusat tertinggi di antara pusat-pusat konsentrasi, berpikir, dan memori. Ia memainkan peran yang terstruktur bagi kedalaman sensasi individu, dan ia memiliki pengaruh dalam menentukan inisiasi dan kognisi.

Lapisan ini berada tepat di belakang dahi. Maksudnya, ia bersembunyi di dalam ubun-ubun. Dengan demikian, lapisan depan itulah yang mengarahkan sebagian tindakan manusia yang menunjukkan kepribadiannya seperti kejujuran dan kebohongan, kebenaran dan kesalahan, dan seterusnya. Bagian inilah yang membedakan di antara sifat-sifat tersebut, dan juga memotivasi seseorang untuk bernisiatif melakukan kebaikan atau kejahatan.

Ketika Prof. Keith L Moore melansir penelitian bersama kami seputar mukjizat ilmiah dalam ubun-ubun pada semintar internasional di Kairo, ia tidak hanya berbicara tentang fungsi frontal lobe dalam otak (ubun-ubun) manusia. Bahkan, pembicaraan merembet kepada fungsi ubun-ubun pada otak hewan dengan berbagai jenis. Ia menunjukkan beberapa gambar frontal lobe sejumlah hewan seraya menyatakan, “Penelitian komparatif terhadap anatomi manusia dan hewan menunjukkan kesamaan fungsi ubun-ubun.

Ternyata, ubun-ubun merupakan pusat kontrol dan pengarauh pada manusia, sekaligus pada hewan yang memiliki otak. Seketika itu, pernyataan Prof. Keith mengingatkan saya tentang firman Allah, “Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (Hud: 56)

Beberapa hadits Nabi SAW yang bericara tentang ubun-ubun, seperti doa Nabi SAW, “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu dan anak hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu…”

Juga seperti doa Nabi SAW, “Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap sesuatu yang Engkau pegang ubun-ubunnya…”

Juga seperti sabda Nabi SAW, “Kuda itu diikatkan kebaikan pada ubun-ubunnya hingga hari Kiamat.”

Apabila kita menyandingkan makna nash-nash di atas, maka kita menyimpulkan bahwa ubun-ubun merupakan pusat kontrol dan pengendali perilaku manusia, dan juga perilaku hewan.

Sumber : http://www.situslakalaka.info
Read More..

Jumat, 20 Januari 2012

Kisah Inspirasi : Alquran Menjawab Semua Pertanyaanku...

Saat berusia tujuh tahun, Muhammad Kasim Wolf mengalami sebuah peristiwa yang tak terlupakan. Ia menyaksikan sang nenek yang dicintainya meninggal dunia di sampingnya. Peristiwa itu telah menggoreskan sebuah kesan dan pertanyaan dalam hatinya.

"Apa yang terjadi setelah kematian," hati kecilnya bertanya. Pertanyaan hidup setelah mati itu telah membuatnya tertarik pada spiritualitas. Ia pun mencari jawabannya dengan mempelajari ajaran agama-agama yang ada di dunia ini. Namun, tak ada agama yang bisa memberi jawaban atas pertanyaan yang berkecamuk dalam dirinya.

"Hingga akhirnya, saya bertemu dengan Islam. Alquran dapat menjawab semua pertanyaan saya dan memberi jalan hidup sempurna, membimbing pada kebahagiaan dunia dan akhirat nanti," ungkapnya penuh syukur. Pencarian kebenaran yang dilakukannya tidaklah mudah.

Jauh sebelum memeluk Islam, Kasim memang mengaku sudah mengenal agama yang disebarkan Nabi Muhammad SAW itu. "Pertemuan pertama saya dengan Islam pada 1981 ketika berusia 18 tahun dan bepergian ke Eropa selama tiga bulan dengan uang setara Rp 200 ribu," tuturnya mengenang.

Dalam perjalanan itu, Kasim juga sempat mengunjungi Maroko selama dua pekan. Di kota Tangier, tempat kelahiran Ibnu Batuta, penjelajah Muslim legendaris itulah Kasim pertama kali mendengar kumandang azan untuk pertama kalinya.

"Saat itu, saya sangat menyukai kultur Islam yang saya temui di sana," ujarnya. Dua pekan hidup bersama sebuah keluarga miskin di Maroko, telah banyak mengubah hidupnya. Satu tahun kemudian, tepatnya pada 1982, di usianya yang ke-19, Kasim memutuskan untuk disunat dengan alasan kesehatan.

Ketika itu, ia menetap di Schweinfurt dekat dengan tempat kelahiran Friedrich Ruckert yang menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Jerman dari 1820-1826. Perkenalannya dengan Islam yang menggoreskan kesan dalam hatinya akhirnya membuahkan sebuah berkah. Kasim akhirnya benar-benar bisa memeluk agama yang sempurna.

Ia mengucapkan dua kalimah syahadat pada 1996 di Indonesia. Allah SWT membuka jalan menuju Islam kepada Kasim lewat belahan jiwanya yang kemudian dinikahinya, Fariah Abu Yusuf. Saat itu, dia dihadapkan pada dua pilihan: pulang terlebih dahulu ke Jerman atau tetap tinggal di Indonesia dan memulai hidup baru sebagai seoarang mualaf dan suami dari istrinya.

Kasim pun menemui seorang ustaz. Ia disarankan agar dirinya segera masuk Islam dan menikahi perempuan yang dicintainya, sehingga tak berbuat zina. "Beliau memberi saya air bunga dengan doa untuk saya minum dan mandi pada waktu shalat yang lima waktu," ungkapnya

Setelah mengucap dua kalimah syahadat, Kasim mempersunting gadis pujaannya. Ada sebuah pengalaman menarik yang dialaminya ketika awal-awal memeluk Islam. Di antara waktu shalat, Kasim tertidur. Ketika terbangun saya merasa seperti seorang bayi baru lahir. "Istri saya bilang seluruh tubuh saya wangi bunga."

Pengusaha busana Muslim itu mengaku banyak mengenal Islam dari istri, teman-teman dan berbagai pengajian. Keputusannya memeluk Islam sempat membuat keluarganya di Jerman marah. Ia tak mendapat restu dari keluarganya. "Mereka marah dan antipati," ucapnya. Namun, tantangan itu tak menyurutkan tekadnya untuk menjadi seorang Muslim yang baik.

Kasim sangat bersyukur, karena begitu banyak orang yang mendorong dan mendukungnya menjadi seorang Muslim. "Saya ingin berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberi kehidupan, juga kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa Alquran dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang ada dalam diri saya."

Meski pada masa awal-awal keislamannya, Kasim mengaku sering mendapat godaan dari setan. "Awalnya sulit sekali mendisiplinkan diri untuk menjalankan shalat lima waktu. Godaan setan terasa begitu hebat waktu itu, namun saya berhasil menyempurnakan ibadah puasa selama satu bulan pertama kali tahun 1996," tuturnya sumringah.

Lalu apa pandangannya tentang Islam? Menurut dia, Islam moderat adalah satu-satunya jalan untuk menyiapkan keluarga menuju Hari Akhir. Kasim mengungkapkan, ketika seorang hamba hendak bertemu Allah SWT, maka harus bertanggung jawab atas semua perbuatan yang telah dilakukan.

"Ini adalah satu-satunya cara untuk menanamkan nilai-nilai kebenaran untuk anak-anak kita dan memberi mereka pemahaman yang benar, mengapa kita lahir dan akan ke mana kita?" ungkapnya. Ia menegaskan bahwa Islam menanamkan saling hormat, saling pengertian, dan iman dalam keluarga

Cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, papar dia, menjadi motif untuk semua perbuatan kita dan bukan perbuatan untuk perolehan personal, karena Allah memberikan apapun yang dibutuhkan hamba-Nya. Menurut dia, setiap orang dibedakan oleh motif yang keluar dari lubuk hatinya masing-masing.

Kasim juga bersyukur sudah berkunjung ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Ketika pertama kali melihat Ka’bah, ia merasakan jiwa seperi pulang ke rumah. Di hadapan rumah Allah SWT itu, ia berlutut dan menangis. Kasim merasakan sebuah keistimewaan saat berada di Makkah dan Madinah.

"Keduanya adalah tempat terdekat di bumi ini untuk bisa sampai ke Allah SWT dan itu adalah satu-satunya tempat, yang membuat kita bisa meninggalkan semua gagguan duniawi dan fokus pada perjalanan spiritual jiwa," paparnya.

Kasim memiliki konsep pendidikan yang sangat menarik yang tanamkan kepada keluarganya. Menurut dia, Allah SWT menciptakan manusia, Allah SWT mencintai manusia sepanjang masa tanpa syarat. Ia mengatakan, setiap orang kembali kepada anugrah Tuhan dengan cinta yakni mengikuti aturan-Nya, tuntunan Nabi Muhammad dan petunjuk Alquran.

"Karena saya sebagai seorang imam dalam keluarga, saya hanya bisa membimbing keluarga dengan memberi mereka contoh yang baik sebagai seorang Muslim dan berusaha meningkatkan diri setiap hari. Selalu mengingat Allah SWT, beribadah sebaik-baiknya dan mensyukuri nikmat yang diberikan," jelasnya.

Salah satu konsep yang penting yang ia tanamkan adalah budaya mau mendengar. "Satu konsep penting lainnya adalah mendengarkan. Mendengarkan istri Anda, mendengarkan anak-anak Anda, teman-teman Anda, orang-orang yang Anda temui dan mendengarkan hati Anda."

Dalam pandangan Kasim, mendengarkan adalah melatih kesabaran. Melalu mendengar, setiap orang dapat menahan diri dari sikap kebiasaan bereaksi. ''Dengan mendengarkan kita bisa menyerap pengetahuan. Jika mendengarkan hati, membantu kita membuat pilihan yang tepat."

Sumber: republika.co.id
Read More..

Antara FaceBook dan Dinding Ratapan Yahudi

Sahabat, tahukah kamu apa makna —> WALL <— ? Ia memberi makna DINDING.
☑~ Ke...napa 'dinding'?
Baik, saya teruskan pertanyaannya, ok (◕‿◕) ??.

☑~ Siapakah yang mewujudkan FB?
Mark Zuckerberg, seorang berbangsa YAHUDI.

☑~ Apa kaitan WALL dan YAHUDI???

Kaitan mereka sangat ERAT & MESRA;

Dinding Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.

Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan. Orang Yahudi berdoa di Tembok Barat

Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Dinding Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka, meluahkan harapan, ratapan & segala²nya dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu. (WIKIPEDIA).

Lalu perhatikan Dinding sahabat sahabat kita kebanyakan di facebook ?? Sesuai keinginan mereka bukan ?? Mark Z, dengan sangat lihai dan tidak kentara, menciptakan Dinding Ratapan itu di Facebook. Ya......Dinding facebook sekarang berubah menjadi.......TEMBOK RATAPAN di dunia MAYA.

Oleh karena itu, saya & kamu jangan jadikan "WALL FB" ini sebagai tempat luahan perasaan seperti mereka. Tapi jadikan ia sebagai tempat pertemuan apa saja ILMU yang memberi manfaat kepada umat NABI MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم walaupun hanya kepada seorang. Hati-hatilah......

“Sungguh, kalian akan mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan seandainya mereka masuk ke lubang dhabb pun,niscaya kalian akan masuk pula ke dalamnya”, kami bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah mereka yang dimaksudkan itu Yahudi dan Nashrani ?” beliau menjawab : “Siapa lagi kalau bukan mereka?”

(HR. Al Bukhari dalam Shahihnya, kitab Ahaditsul Anbiya, bab Ma Dzukira an Bani Israil 3456 dan Kitab Al I’tisham bil Kitab was Sunnah, bab Qaulin Nabi “latattabi’unna sanana man kana qablakum” no. 7320 dan Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al Ilmi 2669)
Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...